Lifestyle

Tingkatkan Sanitasi Lewat Donasi Kesehatan Untuk Cegah Stunting

donasi kesehatan

Tahukah Anda bahwa penyebab stunting pada anak tak hanya berasal dari asupan nutrisi yang buruk? Sanitasi yang kurang terawat rupanya dapat meningkatkan risiko kesehatan tersebut pada anak. Untuk itu, sejumlah donasi kesehatan mulai disalurkan untuk mengatasi masalah sanitasi di sejumlah wilayah di Indonesia.

 

Hubungan sanitasi dan stunting

Indonesia sampai saat ini menjadi salah satu negara di Asia Tenggara dengan kasus stunting tertinggi. Bahkan pada 2018, kasusnya sudah mencapai 36,4%. Hal ini tak boleh disepelekan begitu saja, sebab stunting dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak.

Dr. Galih Linggar Astu. Sp.A., M.Sc. dari RS Hermina Ciledug menjelaskan hubungan antara sanitasi dengan stunting. Buruknya sanitasi mencakup akses air bersih yang kurang memadai, rendahnya kesadaran cuci tangan, hingga pemakaian jamban yang tak sehat. Kalau dibiarkan, hal-hal tersebut akan meningkatkan peluang penyakit infeksi.

 

Diare, disentri, cacingan, serta kolera adalah beberapa penyakit yang kerap dipicu buruknya sanitasi. Saat sering terjangkit penyakit-penyakit tadi, anak akan kehilangan nafsu makan. Akibatnya anak pun bakal kekurangan nutrisi yang lantas meningkatkan risiko stunting. Bantuan seperti donasi sanitasi bisa saja membantu dari segi finansial, tetapi perlu kesadaran orangtua untuk menyelesaikannya.

 

Memantau kondisi sanitasi di rumah

Dalam hal ini, dr. Galih menganjurkan orangtua memantau kondisi sanitasi di rumah. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menetapkan tiga syarat kesehatan yang wajib dipenuhi, antara lain:

  1. Posisi komponen rumah. Komponen-komponen seperti jendela, dinding, ventilasi, langit-langit, dan lantai berada di posisi yang tepat dan terjaga kebersihannya;
  2. Ketersediaan sarana sanitasi. Sarana yang dimaksud adalah air bersih berkapasitas minimal 60 liter per hari. Air tak boleh berwarna, tak berbau, dan bebas mikroorganisme;
  3. Total padatan terlarut. Pastikan mengukur air bersih hingga sekitar 1.000 Bpm, sementara air minum maksimal 500 Bpm.

 

Jika ingin membantu memperbaiki kualitas sanitasi untuk anak Indonesia, Anda dapat berdonasi kepada UNICEF. Jangan pedulikan isu Pendekar Anak UNICEF penipuan selama Anda mengirim dana ke website resmi lembaga tersebut.

 

 

 

Comment here